imersi keyakinan akan suatu ide kalaf yg membius mata hati dan
membekukan pikiran rasionalisku ini seakan perlahan memudar seiring
meredupnya asa.
ingin rasanya kata-kata yang selama ini aku bungkam dimuntahkan secara liar tanpa konsepsi tepat saat jarak sedemikian mendekat
memberi makna vis a vis
melakukan kontak mata yang tetap membuatku untuk tetap terpesona.
karena jauh didalamya adalah mistik flegmatikus
dirimu yg satu!
seperti khalifah habibillah yg terindah,
engkau menghitamkan semuanya tanpa sedikitpun memberi warna putih ataupun abu kedalam diriku serta jiwa-jiwa selain aku
lalu mejerumuskan semua itu kedalam lembah tak bertuah yang berisikan para jiwa
fatalis yang tersesat untuk membuka kunci gerbang kasihmu yang berada pada
sudut ketidakmungkinan
kulpa lata kulpa levis terbias senja menuju temaram dalam karam
terombang-ambing harapan yg tak mungkin menjadi kenyataan
tertutupi kabut, menghilang dalam malam